Thirteen - Nyaris Bubar! : "Sebenarnya siapa juga sih yang mau gonta-ganti personil kayak begini. Tapi yang terjadi seperti ini, ya udah jalanin saja. Yang penting Thirteen tetep ada. Sedih juga sih ditinggal personil-personil asli yang lain, tapi ya gue harus move on juga," ungkap Bondry (gitar), satu-satunya personil asli Thirteen yang tersisa saat band ini berkunjung ke HAI akhir Juni lalu. Yap, band
post hardcore ibukota ini memang nyaris bubar dan hanya menyisakan gitaris Bondry seorang sebagai
founder band ini. Setelah tahun lalu ditinggal sang vokalis, Raynard secara mengejutkan, kini giliran
bassist Jodi dan penggebuk drum Radityan "Maman" yang hengkang. Seperti diberitakan akhir Juni lalu melalui situs resmi mereka
thirteenjkt.com, Jodi dan Maman ingin fokus dengan pekerjaan mereka setelah lulus kuliah. Sehingga hal tersebut mengharuskan keduanya angkat kaki dari Thirteen.
"Tentu hal ini sangat disayangkan, termasuk kami keluarga Thirteen karena Radit dan Jodi yang ingin maju satu langkah lebih lanjut dalam kehidupan pribadi mereka. Posisi dari Radit (Maman) sekarang digantikan oleh drummer baru kita, MP Mandala Putra. Sedangkan posisi Jodi diisi oleh Riko Wibowo yang sudah bermain bersama kita ketika Jodi sekolah di Jepang," tulis Thirteen di situs resmi. Pengumuman ini pun berlanjut.
"Untuk posisi vokal tetap diisi oleh Ardiansyah yang juga sejak tahun lalu mengisi posisi ini. Kami tahu ini bukan situasi yang mudah tetapi kami sangat berharap kalian para Thirteen Army (Sebutan fans Thirteen) akan selalu berada di garda depan dalam memberi dukungan kepada kita. Karena kalian lah alasan kami terus berkarya."
Di Tinggal (Lagi) ? : Ketika HAI memastikan langsung kepada Thirteen tentang alasan keluarnya dua personil mereka, sayangnya, jawaban yang diberikan pun sama dengan yang ada di pers rilis dalam website. Nggak ada yang bisa memberikan alasan spesifik soal kembali hengkangnya personil mereka.
"Yang jelas kami harus kembali menghargai keputusan : Siapa meninggalkan apa, seperti ini. Itu sangat pribadi dan kami cuma bisa menghargai dengan melepas mereka," terang Bondry lagi saat ditanya tentang alasan spesifik hengkangnya Jodi dan Maman.
"Kami juga nggak mungkin nahan-nahan (Jodi dan Maman) juga, kalo alasannya udah untuk melanjutkan kehidupan pribadi," tambah Riko sang
bassist baru. Sementara itu, di lain kesempatan, HAI melalui aplikasi obrol
smartphone, mencoba mengkonfirmasi Maman tentang alasan keluar dari band yang telah ia besarkan sejak 2006 silam. Menurutnya, ia dan Thirteen tak lagi sejalan, terutama untuk masalah jadwal dengan kesibukannya sekarang.
"Gue lagi coba start bisnis yang menurut gue akan mengganggu Thirteen kalo gue tetep stay, ditambah jadwal Thirteen yang semakin padat. Untuk (faktor) eksternal-nya memang seperti itu," jelas Maman yang memang udah berencana cabut sejak tahun lalu. Mengenai atmosfer di dalam band sendiri, Maman mengaku kalo sebenarnya suasana di dalam band malah sedang seru-serunya.
"Sebenarnya (di dalam band) fine-fine aja dan makin seru sebenarnya, tapi ada beberapa hal yang udah nggak sejalan juga dan akhirnya gue pikir, gue udah harus start hal lain," jelas Maman lagi.
Rubah Sound : Perubahan di tubuh Thirteen untuk kesekian kalinya secara nggak langsung juga mengubah sound yang biasa dibesut band yang berdiri sejak September 2006 ini. Masuknya tiga personil baru sekaligus, mau nggak mau membuat Thirteen sedikit banyak mengalami perubahan. Basically, mereka tetep berada di jalur
post hardcore, meski nggak se-orisinil saat album pertama,
It's All About Party, Music, and Friendship yang rilis Juli 2008 silam.
"Paling kerasa banget perubahannya pas Rudye keluar, dan puncaknya pas Raynard keluar, musik Thirteen kerasa perubahannya," ujar Bondry.
"Apalagi pas Rudye keluar, beberapa fill kibornya dia kan khas banget tuh, impact-nya juga gede. Dia kan juga sesekali ngisi vokal primer juga. Rudye keluar, yang ganti langsung dua, Jody dan Eponk," lanjut Bondry lagi.
"Yang jelas kami lebih dewasa sekarang. Kan seiring berjalannya umur juga ya kan ? Ada beberapa yang tone-nya kami bikin down, ada beberapa yang di keep tone-nya supaya nggak hilang ke-Thirteen-an-nya. Pop-nya juga lebih hilang. Berbeda di album terakhir yang masih ada Jodi, kan dia karakter Pop yang kental banget," tambah Riko. Album terakhir,
Epidemic (2011) masih berisikan vokal Raynard yang sudah terlanjur menancap di kepala masing-masing Thirteen Army. Kini di EP terbaru mereka,
Undead, otomatis mereka harus siap dengan suara baru dari sang vokalis baru, Ardiansyah.
"Jenis karakter vokal dia (Ardiansyah) dan Raynard itu beda. Kalo Raynard kan lebih growl dan low tone-nya gitu, lebih tebal. Sementara dia lebih seperti teriak, kayak orang marah-marah, Hahaha," jelas Bondry menerangkan karakter vokal sang vokalis baru.
Klimaks, Curhatan Vokalis Baru : Sebagai vokalis otak band Thirteen sejak pertama kali berdiri di tahun 2006, sosok Raynard sangatlah ikonik. Keluarnya Raynard dari tubuh Thirteen menyisakan PR (Pekerjaan Rumah) yang nggak akan mudah diselesaikan dalam waktu singkat. Yap, PR-nya adalah menghilangkan karakter suara Raynard yang kadung identik dengan band ini. Adalah Ardianysah, vokalis baru yang sebenarnya sudah diperkenalkan sejak setahun belakangan. Namun ia baru bisa unjuk gigi saat EP bertajuk
Undead rilis bulan ini. Secara nggak langsung dialah yang akhirnya pengemban PR tersebut, pasca cabutnya Raynard.
"Sebenarnya memang terbebani banget dari dulu pun, sempat gantiin Raynard pas lagi sakit (Di suatu konser di Jogja medio 2012), setiap ada Thirteen Army yang teriak : Thirteen... Thirteen... itu rasanya malah tambah deg-degan. Karena gue harus gantiin si Raynard. Tapi justru dari situlah gue menulis lagu Klimaks," cerita Ardiansyah yang akrab disapa Ayam ini.
"Kenapa Klimaks ? karena itulah yang gue lihat dari Thirteen Army. Apapun bentuknya Thirteen ya mereka cinta Thirteen, mereka nggak cinta secara personal. Ya mungkin ada yang cinta secara personal, tapi itu nggak mengurangi kecintaan mereka terhadap bandnya," ungkap Ardiansyah lagi.
Klimaks sendiri udah diperkenalkan ke publik sejak akhir Juni lalu.
Klimaks didapuk sebagai
single jagoan adri EP terbaru
Undead, dan dibawakan secara kolaboratif dengan rapper
Fajar Ibel. Perjalanan Ardiansyah bertemu Thirteen bukan datang secara tiba-tiba. Sebelum masuk secara permanen seperti sekarang, Ardi kerap kali menggantikan Raynard di beberapa panggung saat sang eks vokalis berhalangan karena sakit. Salah satu yang menjadi
memorable, hingga akhirnya tercipta lagu
Klimaks, adalah saat manggung di Jogja tadi.
"Untuk chemistry, malah sebelum namanya jadi Thirteen, gue sama Bobon (Bondry), sama Raynard juga pengen bikin band sendiri, tapi akhirnya nggak gue seriusin, karena menurut gue itu nge-band biasa-biasa aja. Ya udah semenjak itu namanya menjadi Thirteen, dan saat masa-masa jalan Thirteen pun gue juga malah sering nongkrong sama mereka," cerita Ardi. Oleh karena itu, ketika dirinya ditawari menjadi vokalis Thirteen, menggantikan Raynard, tanpa panjang lebar Ardi langsung menyanggupi.
"Ya gimana lagi, udah teman-teman lama sih," ucapnya.
(Info dari Majalah Hai. Edisi 4 - 7 Agustus 2014, Hal 22 - 24).
0 Responses to “Thirteen”: