Padi - Menanti Keajaiban


Padi - Menanti Keajaiban :

Tak semudah bagiku untuk bisa meredakan resahku
Meski 'ku coba menyangkal, Sungguh merisaukan benakku
Aku memimpikan malaikat, Berkenan menemani aku
'Tuk sekedar melipurkan hati, Dengan setulus hati

Betapa aku telah lama tinggalkan binar dihatiku
Atau mungkin 'kan tertawa, Namun jiwaku terasa jauh

Tak Lelah 'Ku Pandangi Langit
Berjuta Harap 'Ku Menanti, Penuh Harap 'Ku Menanti
Keajaiban Datang dan Menghampiriku
Oh... Aku Tak Tahu Apa Yang 'Kan Kutemui

Aku Masih Menunggu dan Menunggu
Berharap Akan Datang Keajaiban

Seharusnya Aku Tak Patut Bersedih, Atas Semua Yang Terjadi Kepadaku
Aku Merasa Bahwa-sa-nya Hidup Ini
Tak Lebih dari Sebuah Perjalanan

Hingga Saat 'Ku Tiba, Semoga Tak Lelah Aku Terus Berpeluh
Hingga Saat 'Ku Tiba, Kuharap Temukan Apa Yang Aku Cari.

Padi adalah grup musik legendaris dari Indonesia yang anggotanya terdiri dari Fadly (Vokal), Piyu (Gitar), Ari (Gitar), Rindra (Bass) dan Yoyo (Drums). Grup musik ini memulai debut mereka di dunia musik Indonesia pada penghujung tahun 1990-an melalui Single Sobat dalam album kompilasi Indie Ten, dan dianggap membawa warna baru dalam dunia musik Indonesia. Jalur musik yang dipilih adalah Pop-Rock-Kreatif. Pada awal kemunculannya, corak musik Padi sering dibandingkan dengan U2 dan Radiohead. Motor utama grup band ini adalah Piyu yang menjalankan fungsi sentral sebagai komposer musik dan lirikus hampir seluruh lagu. Namun kekuatan utama Padi terletak pada penguasaan instrumen para personelnya yang memiliki karakter dan kemampuan teknis jauh diatas rata-rata musisi dalam  berbagai band Indonesia. Personel Padi diisi oleh jawara berbagai kejuaraan instrumen. Selepas dalam kondisi vakum, Piyu memilih mengembangkan kreativitas sendiri. Sedangkan personel lainnya membentuk band Musikimia yang menjalani proses bermusik secara independen.

Awal Terbentuk: Padi dibentuk 8 April 1997, Grup ini merupakan wadah kreativitas seni lima mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya. Semula bernama "Soda" namun kemudian diganti menjadi "Padi" (Padi makanan orang susah, demikian kata salah seorang personelnya). Nama ini dipilih juga karena bersifat "Sangat Membumi". Lebih jauh, mereka tidak hanya mengambil Filosofinya saja, semakin berisi semakin merunduk, tapi juga melihat fungsinya yang melambangkan kesejahteraan. Diawali dari bermain musik dari satu panggung ke panggung lain, grup ini akhirnya dikontrak untuk masuk dunia rekaman. Album-album Padi cukup sukses menembus pasar musik Indonesia. Beberapa pengamat menyimpulkan aransemen musik Padi yang dinamis dan lebih kompleks dari rata-rata lagu oleh grup band Indonesia yang seangkatan adalah salah satu penyebab kesuksesan tersebut. Pada awal kemunculannya pada tahun 1998 khasanah band Indonesia di dominasi oleh lagu-lagu dengan aransemen sederhana dengan tempo sedang cenderung lambat. Ciri lain grup band musik Indonesia pada masa tersebut adalah cukup dominannya instrumen Keyboard pada band-band terkemuka. Karakter Keyboard / Organ memengaruhi gaya musik menjadi minim distorsi dan cenderung melodik. Hal ini tampak pada band-band pencetak hits saat itu seperti Kahitna, Dewa 19 dengan album Pandawa Lima-nya, maupun Slank sesaat sebelum perombakan formasi dimana Indra Q masih tampil sebagai Keyboardist.


Padi - Save My Soul :

1. Ketakjuban
2. Hitam
3. Rapuh
4. Di Atas Bumi Kita Berpijak
5. Cahaya Mata
6. Menanti Keajaiban
7. Menjadi Bijak
8. Sesuatu Yang Tertunda
9. Patah
10. Repihan Hati


Padi - Sang Penghibur :

Setiap perkataan yang menjatuhkan, Tak lagi 'ku dengar dengan sungguh
Juga tutur kata yang mencela, Tak lagi 'ku cerna dalam jiwa
Aku bukanlah seorang yang mengerti, Tentang kelihaian membaca hati
'Ku hanya pemimpi kecil yang berangan 'tuk merubah nasibnya

Oh Bukankah 'Ku Pernah Melihat Bintang
Senyum Menghiasi Sang Malam
Yang Berkilau Bagai Permata. Menghibur Yang Lelah Jiwanya
Yang Sedih Hatinya. Yang Lelah Jiwanya. Yang Sedih Hatinya

'Ku gerakkan langkah kaki, Dimana cinta akan bertumbuh
'Ku layangkan jauh mata memandang, Tuk melanjutkan mimpi yang terputus
Masih 'ku coba mengejar rinduku, Meski peluh membahasi tanah
Lelah penat tak menghalangiku, Menemukan bahagia

Oh Bukankah 'Ku Pernah Melihat Bintang. Senyum Menghiasi Sang Malam
Yang Berkilau Bagai Permata. Menghibur Yang Lelah Jiwanya
Yang Sedih Hatinya. Yang Lelah Jiwanya
Yang Sedih Hatinya. Yang Lelah Jiwanya

Oh Bukankah 'Ku Bisa Melihat Bintang. Senyuman Menghiasi Sang Malam
Yang Berkilau Bagai Permata. Menghibur Yang Lelah Jiwanya

Bukankah Hidup Ada Perhentian. Tak Harus Kencang Terus Berlari
'Ku Helakan Nafas Panjang. Tuk Siap Berlari Kembali
Berlari Kembali. Melangkahkan Kaki. Menuju Cahaya

Bagai Bintang Yang Bersinar, Menghibur Yang Lelah Jiwanya
Bagai Bintang Yang Berpijar, Menghibur Yang Sedih Hatinya.



Padi - Tak Hanya Diam :

1. Sang Penghibur
2. Harmony
3. Belum Terlambat
4. Rencana Besar
5. Terluka
6. Jika Engkau Bersedih
7. Teruslah Bernyanyi
8. Ode
9. Jangan Datang Malam Ini
10. Aku Bisa Menjadi Kekasih

Padi : Andi Fadly Arifuddin / Satriyo Yudi Wahono / Ari Tri Sosianto
Rindra Risyanto Noor / Surendro Prasetyo

Diskografi

Single :

- Sobat - Indie 10.
- Work Of Heaven - OST World Cup (2002).
- Doaku - Family Songs Haddad Alwi (2003).
- Saksi Gitar Tua - Tribute to Ian Antono (2004).
- 26 Desember - Kita Untuk Mereka.
- Terbakar Cemburu (2010).
- Tempat Terakhir (2011).
- Sahabat Selamanya - OST Upin & Ipin.

Album :

- Lain Dunia (1999).
- Sesuatu Yang Tertunda (2001).
- Save My Soul (2003).
- Padi (2005).
- Tak Hanya Diam (2007).

Kompilasi :

- The Singles (2011).


Padi - Siapa Gerangan Dirinya :

Aku sayapnya, tambatan hatinya. Yang mengilhami tiap langkah hidupnya
Begitu adanya, dalam goresan pena. Ia suratkan berkala untukku
Tak sekalipun 'Ku jumpai dia

Tak Pernah Berhenti Mencintaiku
Seluruh Jiwa Raga Hati Meskipun Samar. Siapa Gerangan Dirinya

Aku nafasnya mungkin pula nadinya. Yang menjaga denyut jiwanya
Berartinya aku dimata hatinya, T'lah meniupkan cinta sejatinya
Sungguh enggan ia merelakan aku

Tak Pernah Berhenti Mencintaiku
Seluruh Jiwa Raga Hati Meskipun Samar. Siapakah Gerangan Dirinya

Tak Pernah Berhenti Mencintaiku. Tak Akan Berhenti Mencintaiku
Seluruh Jiwa Raga Hati Meskipun Samar
Siapakah Gerangan Dirinya, Dirinya.

Padi - Kemana Angin Berhembus :

Kemana pun angin berhembus menuntun langkahku
Memahat takdir hidupku disini
Masih tertinggal wangi yang sempat engkau titipkan
Mengharumi kisah hidupku ini

Meski 'Ku Terbang Jauh Melintasi Sang Waktu
Kemana Pun Angin Berhembus, 'Ku Pasti Akan Kembali

'Ku Lukiskan indah wajahmu di hamparan awan
Biar tak jemu 'Ku pandangi selalu
'Ku Biarkan semua cintamu membius jiwaku
Yang memaksaku merindukan dirimu

Meski Langit Memikatku Dengan Sejuta Senyum
Aku Takkan Tergoyahkan, Aku Pasti Akan Kembali

Meski 'Ku Terbang Jauh Melintasi Sang Waktu
Kemana Pun Angin Berhembus, 'Ku Pasti Akan Kembali
Meski Langit Memikat Dengan Sejuta Senyum
Kemana Pun Angin Berhembus, 'Ku Pasti Akan Kembali.

Padi - Begitu Indah :

Bila cinta menggugah rasa, Begitu indah mengukir hatiku
Menyentuh jiwaku, Hapuskan semua gelisah
Duhai cintaku Duhai pujaanku, Datang padaku tetap disampingku
'Ku ingin hidupku, Selalu dalam peluknya

Terang Saja Aku Menantinya, Terang Saja Aku Mendambanya
Terang Saja Aku Merindunya, Karena Dia Karena Dia Begitu Indah

Duhai cintaku Pujaan hatiku, Peluk diriku Dekaplah jiwaku
Bawa ragaku melayang memeluk bintang

Terang Saja Aku Menantinya
Terang Saja Aku Mendambanya
Terang Saja Aku Merindunya
Karena Dia Karena Dia Begitu Indah

Terang Saja Aku Menantinya, Terang Saja Aku Mendambanya
Terang Saja Aku Merindunya, Karena Dia Karena Dia Begitu Indah

Begitu Indah... Begitu Indah... Begitu Indah...
Begitu... Begitu Indah.


Padi - Tempat Terakhir :

Meskipun Aku di Surga, Mungkin Aku Tak Bahagia
Bahagiaku Tak Sempurna, Bila Itu Tanpamu

Lama sudah kau menemani, Langkah kaki di sepanjang
Perjalanan hidup penuh cerita
Kau adalah bagian hidupku, Dan Aku pun menjadi bagian
Dalam hidupmu yang tak terpisah

Kau Bagaikan Angin di Bawah Sayapku
Sendiri Aku Tak Bisa Seimbang. Apa Jadinya Bila Kau Tak di Sisi

Meskipun Aku di Surga, Mungkin Aku Tak Bahagia
Bahagiaku Tak Sempurna Bila Itu Tanpamu
Aku Ingin Kau Menjadi Bidadariku di Sana
Tempat Terakhir Melabuhkan Hidup di Keabadian

Bila nanti aku kehilangan, Mungkin itu hanya sesaat
Karena 'ku yakin kita 'kan bertemu lagi

Kau Bagaikan Angin di Bawah Sayapku
Sendiri Aku Tak Bisa Seimbang. Apa Jadinya Bila Kau Tak di Sisi

Meskipun Aku di Surga, Mungkin Aku Tak Bahagia
Bahagiaku Tak Sempurna Bila Itu Tanpamu
Aku Ingin Kau Menjadi Bidadariku di Sana
Tempat Terakhir Melabuhkan Hidup di Keabadian

Tanpamu Tak Akan Sama

Meskipun Aku di Surga, Mungkin Aku Tak Bahagia
Bahagiaku Tak Sempurna Bila Itu Tanpamu
Aku Ingin Kau Menjadi (Aku Ingin Kau Menjadi) Bidadariku di Sana
Tempat Terakhir Melabuhkan Hidup di Keabadian

Meskipun Aku di Surga, Mungkin Aku Tak Bahagia
Bahagiaku Tak Sempurna Bila Itu Tanpamu
Aku Ingin Kau Menjadi Bidadariku di Sana
Tempat Terakhir Melabuhkan Hidup di Keabadian.

0 Responses to “Padi - Menanti Keajaiban”:

Leave a comment